Minggu, 26 April 2009

Prologue

Anna Maria mungkin dapat dikatakan sangat beruntung. Betapa tidak? Ia memiliki segalanya. Tinggal di sebuah rumah megah bak istana, memiliki harta melimpah, dikasihi begitu banyak orang, dan tak lupa, keluarga yang begitu hangat dan sempurna.
Anna Maria mungkin tak memiliki seorang ibu, bahkan ia sama sekali tak mengenali ibunya, mengingat sang Ibu telah meninggal dunia ketika melahirkan Anna Maria. Namun, Anna Maria tak pernah bersedih. Ia memiliki ayah yang sempurna, yang mampu memberikannya kasih yang sempurna, tidak hanya kasih seorang Ayah, namun juga kasih seorang Ibu. Sang Ayah selalu memiliki waktu untuknya, walau sesibuk apapun pekerjaannya, ia pasti selalu ada jika Anna Maria membutuhkan.
Seperti halnya sang Ayah, Jess Roberts, kakak laki - laki Anna Maria satu - satunya, juga amat mengasihi Anna Maria. Ia amat protektif terhadap adik perempuannya. Ia juga seringkali menjadi pengganti ayahnya untuk Anna Maria apabila sang Ayah terlampau sibuk hingga tak dapat meninggalkan pekerjaannya.
Kasih sayang, kelimpahan materi, dan segala kenikmatan yang dimilikinya itu tak pernah membuat Anna Maria menjadi anak yang sombong. Sang Ayah membesarkannya sambil menanamkan nasihat - nasihat penuh kasih. Sementara sang Kakak tak pernah lalai mengingatkannya untuk selalu berterima kasih pada ayah mereka yang telah memberi mereka kelimpahan.
Namun, ketika masa remaja datang menghampiri Anna Maria, perlahan - lahan kehidupannya berubah. Pertemuannya dengan orang - orang dalam pergaulannya, sedikit demi sedikit mengubah hidupnya, dan hatinya......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar